Rabu, 03 Juli 2013

Peningkatan Kesejahteraan di Indonesia

Gallup: Indikator Kesejahteraan Indonesia Naik Signifikan


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sela-sela kunjungan kerja ke Amerika Serikat, pada bulan Mei 2013 lalu, menerima kunjungan kehormatan Chairman dan CEO Gallup, Jim Clifton.  Kepada Presiden SBY, Jim Clifton menyampaikan kabar gembira: indikator kesejahteraan di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Gallup merupakan lembaga riset terkemuka di AS yang telah beroperasi selama 75 tahun dengan fokus penelitian melalui survei pada tingkat global. Kredibilitas Gallup yang tinggi tidak hanya di Amerika Serikat namun juga pada tingkat global. Hasil surveinya seringkali dijadikan sumber data dan informasi oleh pemerintah, media, dan bisnis untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap topik tertentu.
Selain itu, CEO Gallup juga menyampaikan keinginan untuk membangun Gallup research center di Indonesia. Presiden menyambut baik keinginan CEO Gallup tersebut dan mengharapkan agar Gallup dapat berkontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia dan entrepreneurship di Indonesia. Terkait hal tersebut, sangat besar manfaat yang harusnya dapat dilakukan oleh universitas dan lembaga penelitian di Indonesia untuk bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan peneiliti dan sumber daya manusia di Indonesia.
Hasil survey Gallup dilakukan terhadap 1000 responden di masing-masing negara setiap tahun sejak 2006 melalui wawancara tatap muka. Gallup menggunakan metode komprehensif pertama di dunia melalui perhitungan quantitatif terhadap kenyataan yang dialami responden terkait dengan penegakan hukum, pangan, dan tempat tinggal, infrastruktur, ketersediaan pekerjaan yang layak, dan kehidupana sehari-hari.
Gallup menjelaskan bahwa indikator kesejahteraan di Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan. Sebagai contoh masyarakat yang merasa berkembang di Indonesia meningkat dari 12% tahun 2006 menjadi 20% di tahun 2012. Tingkat perasaan positif (positive experience index) Indonesia mencapai 79,9% pada tahun 2013 atau peringkat 12 dari 142 negara yang disurvey. Indeks ini digunakan untuk mengetahui tingkat kebahagiaan dan perasaan terhormat masyarakat.
Selanjutnya dalam taraf kehidupan, lebih dari 60% masyarakat menyampaikan kepuasan, selain itu masyarakat yang merasa mengalami peningkatan taraf kehidupannya telah naik dari 19% tahun 2008 menjadi 49% pada tahun 2012. Sedangkan dalam indikator hukum dan ketertiban, 89% masyarakat merasa aman untuk menjalani aktifitas di Indonesia yang ditunjukkan dengan perasaan aman saat berjalan pada malam hari, lebih tinggi dari Thailand (74%), Filipina (66%) dan Malaysia (45%).
Namun demikian, terdapat tantangan untuk dilakukan perbaikan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Dalam hal ini, tingkat persepsi masyarakat terhadap korupsi sangat tinggi dimana 88% masyarakat yang disurvei menyampaikan bahwa korupsi di Indonesia terjadi secara meluas di Pemerintah. Tingkat persepsi korupsi di Indonesia tersebut merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Menanggapi hasil survei tersebut, Presiden menyampaikan penghargaan atas penelitian yang dilakukan Gallup, dan menyatakan hasil tersebut sesuai dengan kondisi nyata di Indonesia. Selanjutnya Presiden menyampaikan pentingya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Indonesia dengan berkomitmen bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia (sustainable growth with equity).(Keasdepan Bidang Politik dan Hubungan Internasional/DPOK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Potret Penduduk Indonesia ---> Potret dua sisi Kehidupan Penduduk Indonesia

Pelanggan

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info